SEKILAS TENTANG PALESTINA DAN BANGSA ISRAEL.

Oleh:Wawan G.Tanasale (Aktivis Islam Modernis).

Mengkaji dan mempelajari sejarah selalu saja membawa kehidupan baru bagi kita tiap generasi,terutama tentang hubungan dua bangsa:Palestina dan Israel.Membincangkan konflik dan benturan antara kedua Bangsa ini bukanlah sesuatu yang amat mudah di ucapan,mengingat karena kita mesti berhadapan dengan kajian agama,sejarah,kebudayaan,ekonomi,dan politik.

Konflik yang sangat fenomenal dan bersejarah ini bukan saja baru datang pada tahun 2023 ketika pasukan Hamas menyerang ke Israel dan Israel pun ikut membalas-nya dengan serangan yang membabibuta,memboikot segala kebutuhan primer warga-bangsa Palestina.Akan tetapi konflik kedua Bangsa dan etnis ini sudah dimulai ketika Perang Salib yang ujungnya adalah saling merebut tanah suci Yarusalem.

Kutukan terhadap segala tindak-tanduk kejahatan Israel terhadap Bangsa Palestine datang dari berbagai macam Negara,baik Barat,Asia,maupun Afrika.Seruannya adalah Israel menghentikan segala kejahatan dan kebrutalannya.Negara di era modern adalah negara yang berjuang dengan gigih untuk menyejahterakan rakyatnya,bukan lagi digiring untuk melakukan Perang dan kejahatan lainnya.Indonesia dalam posisi konstitusi maupun pesan para Bapak Bangsa dengan gamblang dan teguh akan terus menyuarakan kemerdekaan Bangsa Palestina.

Asal Mula dan Pembentukan Bangsa Israel

Pada sekitar tahun 1700 SM,Nabi Ibrahim melakukan pengembaraan dari Ur ke negeri Kan’an-Palestina.Menurut sumber blibikal,Ibrahim telah diperintah Tuhan untuk pindah dari Ur ke Kan’an,sebuah negeri yang dijanjikan baginya beserta keturunannya.Ia kemudian bermukim di Hebron,sebuah dataran tinggi Kan’an bagian selatan.Dataran ini berupa hamparan tanah bebatuan yang tampak tandus.Meskipun demikian,keluarga Ibrahim tetap bertahan di Kan’an selama beberapa puluh tahun.Dikemudian hari,Ishak memilih untuk tetap mendiami dataran tinggi tersebut.Ia tinggal di Bersyeba,sebelah selatan Hebron.Sementara,Ya’kub membangun tempat tinggal di Sikhem,sebelah utara Hebron.

Anak keturunan Ibrahim secara tidak terencana telah membangun sebuah daerah permukiman yang membentang dari dataran tinggi Kan’an,mulai dari selatan hingga utara.Bangunan rumah-rumah mereka sangat sederhana,tanpa dikelilingi tembok benteng.Mereka mengembangkan pola kehidupan masyarakat suku,sehingga sumber ekonomi menjadi milik bersama.Secara umum,mata pencaharian mereka adalah bertani gandum dan beternak kambing.Hal ini berlangsung sekian lama,sampai suatu ketika terjadilah musim paceklik pangan diberbagai daerah sehingga mereka memilih pindah ke negeri Mesir.Para ahli bersepakat bahwa di dataran tinggi Kan’an inilah Bangsa Israel dilahirkan,(Abu Bakar:Berebut Tanah Suci Palestina).

Bangsa Israel juga dikenal dengan nama Ibrani,Ibri,dan Hebrew.Menurut sejumlah ahli sejarah,Ibrani berasal dari bahasa Arab abara,yang berarti melakukan perjalanan melalui lembah atau sungai.Para sarjana telah bersepakat bahwa nama Ibrani merujuk pada sebuah rumpun keluarga anak keturunan Nabi Ibrahim a.s.Alasannya,salah satu anak Ibrahim beserta keluarganya gemar melakukan pengembaraan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Melalui arti inilah,ibrani memiliki kesejajaran makna dengan Badui di gurun pasir.Dikisahkan bahwa pengembaraan mereka berakhir di dataran tinggi Kan’an.Setelah menetap di Kan’an inilah mereka lebih suka disebut sebagai Bangsa Israel.

Bangsa Israel merupakan cabang rumpun keluarga Semit.Rumpun lain keluarga Semit adalah Bangsa Babilonia,Abissinia,Kaldea,Assiria,Aramia,Phoenesia,dan Arab.Semit adalah saudara dari Ham,leluhur bangsa-bangsa Afrika yang bersaudara dengan Yaphet,anak tertua Nabi Nuh a.s.yang menjadi leluhur bangsa Eropa.Dibandingkan Ibrani atau Israel,bangsa Arab merupakan rumpun keluarga paling kentara identitas Semit-nya,baik dari segi bahasa,ciri-ciri fisik,maupun budaya.Namun istilah anti-Semit,yang muncul di belahan benua Eropa dan Amerika,lebih dimaksudkan sebagai kebencian terhadap bangsa Israel-Yahudi,tidak meliputi Abissinia,Arab,dan lainnya.Bangsa-bangsa Semit ini mendiami daerah-daerah di kawasan Timur Tengah,terutama di daerah Bulan Sabit Subur.Pada masa sekarang,mereka adalah penduduk Yaman,Arab Saudi,Irak,Syria,Libanon,Yordania,Mesir,serta Israel,dan negara lainnya.

Asal usul Bangsa Israel dapat dilacak pula dalam Al-Qur’an.Nama Israel muncul dan digunakan untuk menamai anak-cucu Nabi Ya’kub bin Ishak bin Ibrahim.Kata Israel secara khusus digunakan sekali sebagai nama lain dari Ya’kub.Sebagai terekam dalam Firman Allah Swt,Q.S.3:93:”Semua makanan halal bagi Bangsa Israel,selain makanan yang diharamkan kepada Israel (dimaksud Nabi Ya’kub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan”.Melalui rangkaian firman Allah tersebut,dapat dipahami bahwa Israel adalah suatu Bangsa yang berasal dari anak-anak Ya’kub.Mereka terdiri atas dua belas putra,yaitu:Rubail,Sam’un,Lawi,Yahuda,Zabulan,Isyakhar,Yusuf,Benyamin,Daan,Naftali,Jad,dan Asir.Merekalah yang menjadi bapak dari dua belas suku ditengah Bangsa Israel.

Semua putra Nabi Ya’kub,kecuali Yusuf yang hidup di Mesir,tinggal dan membangun sebuah kelompok keluarga di Palestina.Sebagai seorang Nabi dan Rasul,Ya’kub tentunya telah membimbing anak dan cucu untuk taat kepada Allah,terutama dalam hal akidah dan peribadatan.Dalam hal keseharian,sebagai akibat berkelompok dalam suatu daerah tertentu,keluarga besar Nabi Ya’kub memiliki ciri-ciri dan karakteristik tersendiri.Mereka dapat dibedakan dari penduduk negeri Palestina lain.Diperkirakan,jumlah keluarga besar Nabi Ya’kub di Kan’an telah mencapai 70 jiwa.Komposisi jumlah anggota keluarga Nabi Ya’kub belum meliputi keluarga Yusuf di Mesir.

Di antara kedua belas anak Ya’kub,Yusuflah yang terkemuka serta berkepribadian mulia.Ia adalah putra kesayangan sang bapak.Dengan itulah Nabi Ya’kub sendiri selalu berikhtiar terhadap putra nya itu.Berkata Ya’kub,”Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku kuatir kalau dia (Yusuf) dimakan serigala,sedangkan kamu lengah kepadanya.”(Q.S.12:13).Pada suatu ketika,saudara-saudara Yusuf berbuat buruk terhadapnya.Dalam Al-Qur’an dikisahkan bahwa Yusuf telah dibuang oleh saudara-saudaranya di sebuah sumur kering.Peristiwa ini merupakan kejahatan dan dosa pertama yang dilakukan oleh leluhur Bangsa Israel dalam sejarah mereka.Sifat iri,dengki,keras kepala,dan suka berkhianat kelak menjadi ciri khas dari kebanyakan Bangsa Israel.

SUARA SOSOK EDWARD W.SAID TENTANG ZIONISME

Almarhum Professor Edward W.Said merupakan sosok yang semasa hidupnya mempertaruhkan intelektualnya demi menyuarakan kemerdekaan Bangsa Palestina dan hak-hak warga Bangsa Palestina,baik di forum PBB maupun menggalang konsolidasi lintas Negara Muslim untuk memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak warga Bangsa Palestina dari cengkeraman kolonialisme Negara Israel.Dan perlu kita tahu bahwa Edward W.Said sendiri merupakan seorang yang memiliki darah campuran,yaitu antara Palestina-Yahudi.

Dalam sebuah buku yang disunting oleh murid beliau sendiri,yang berjudul Power and Culture:Interviews with Edward W.Said,dengan gamblang membongkar segala kejahatan dan kelicikan daripada zionisme Israel.Dibawah ini kita akan menyimak sebuah wawancara dan diskusi intelektual antar Edward W.Said dan muridnya tersebut tentang siapa sebenarnya zionisme dan segala jenis kejahatan yang mereka lakukan untuk menaklukkan Bangsa Palestina.

Bicara tentang resolusi-resolusi,suatu ketika anda memberi sebuah wawancara kepada Salman Rushdie di mana anda menggambarkan Zionisme sebagai tolok ukur penilaian politik kontemporer di Amerika.Anda bilang banyak orang yang suka menyerang apartheid atau bicara tentang intervensi Amerika Serikat di Amerika Tengah tidak siap untuk “bicara tentang Zionisme dan apa yang telah dilakukannya terhadap Bangsa Palestina”.Anda bilang bahwa disini,di Amerika Serikat,kalau anda mengatakan sesuatu tentang Zionisme Anda dipandang telah “bergabung dengan Eropa klasik atau Anti-Semitisme Barat”.Karenanya,menurut Anda,sudah menjadi “mutlak perlu mengonsentrasikan diri pada sejarah dan konteks tertentu Zionisme dalam membahas apa yang direpresentasikannya bagi Bangsa Palestina”.

Bagian penting dari kalimat itu adalah “bagi Bangsa Palestina”.Zionisme bagi Bangsa Yahudi adalah sesuatu yang luar biasa,Mereka bilang Zionisme adalah gerakan pembebasan mereka.Mereka bilang Zionisme itulah yang memberi mereka kedaulatan.Pada akhirnya mereka punya tanah air.Mereka mendirikan lembaga-lembaga yang pernah mereka miliki sebelumnya,dan seterusnya dan seterusnya.Daftarnya sangat panjang.Jadi saya tidak sedang membicarakannya.Itu bagus,tidak apa-apa.Tetapi sejauh menyangkut Bangsa Palestina,kami adalah korban Zionisme.

Tetapi tugas ini sendiri,yaitu membuat agar sikap ini diketahui,bagaimana tugas ini akan terpengaruh oleh terbaliknya resolusi PBB yang menyamakan Zionisme dengan rasisme?

Well,dengar,saya tidak pernah merasa senang dengan resolusi itu.Mengatakan bahwa Zionisme adalah sebentuk rasisme sama saja tidak cukup menjelaskan,dan tidak cukup sensitif terhadap,apakah yang dilakukan Zionisme bagi bangsa Yahudi;bagi bangsa Yahudi si satu pihak dan terhadap Bangsa Palestina di pihak lain.Dalam The Question of Palestine,saya membahas hal itu.Bagi saya,Zionisme adalah Zionisme.Saya tidak mau menyamakannya dengan hal lain,apa pun itu.

Tetapi,bagi kami Bangsa Palestina sekarang ini,Zionisme berarti:Nomor satu,hancurnya masyarakat kami,nomor dua,tergusurnya rakyat kami,dan nomor tiga,dan ini yang paling penting,berlanjutnya penindasan terhadap orang-orang Palestina sebagai sebuah Bangsa.Satu contoh buat Anda,Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang bukan negara milik warga negaranya sendiri;ia adalah sebuah negara milik kaum Yahudi.Kalau kebetulan Anda seorang non-Yahudi di negara Yahudi itu (dan ada sekitar 800.000 orang Palestina yang menjadi warga negara Israel),Anda akan disebut sebagai orang Non-Yahudi dan Anda didiskriminasikan semata-mata hanya karena anda bukan seorang Yahudi.Bangsa Yahudi diperbolehkan pulang ke Israel oleh Undang-undang kepulangan.Saya dilahirkan disana tetapi tidak bisa (pulang kesana).Orang Palestina tidak bisa.Dan di Tepi Barat dan Gaza di wilayah-wilayah pendudukan,Bangsa Palestina yang didiskriminasikan dengan cara-cara yang mengistimewakan bangsa Yahudi.Para penghuni Tepi Barat dan Gaza bisa merampas tanah dari orang-orang Palestina dan tinggal terus begitu saja di situ.

Tetapi diluar itu semua,harus saya katakan bahwa resolusi tentang Zionisme dan rasisme adalah sebuah episode yang amat sangat disesalkan.Sebagian eforia awal tahun tujuh puluhan,dengan sedang mekar-mekarnya gerakan Afro-Asia,dan Uni Soviet masih tetap menjadi pemain,dan dengan gerakan Islam sedang panas-panasnya-lah yang melahirkan itu.Resolusi itu tidak dipikirkan dengan cukup matang,tidak cukup sensitif saya bilang,dan akibatnya kami Bangsa Palestina harus membayar harga politik yang sangat mahal.Resolusi itu menjadi sebuah batu sandungan.Tetapi sekarang itu sudah berlalu.

Kemerdekaan Bangsa Palestina adalah sesuatu yang mutlak ada.Palestina mesti menikmati kehidupan seperti negara-negara lain,Palestina mesti berdiri sejajar untuk merayakan kemenangannya.Pasca Perang Dunia Pertama dan Kedua,sudah tak ada lagi Bangsa yang hidup dalam cengkeraman kolonialisme,kecuali Palestina.

Semoga dengan desakan-desakan umat Islam dan Kristen yang megutuk keras perlakuan Israel terhadap Bangsa Palestina,penjajahan dan penindasan itu segera berakhir.Kekerasan hanyalah akan menciptakan peperangan demi peperangan,kejahatan demi kejahatan,memperpanjang dendam kesumat antar sesama umat manusia,menyingkirkan surga perdamaian dari permukaan planet bumi ini.

Free Palestine!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top