Dalam sebuah karya terbaik datuk Tan Malaka “Madilog”,pada halaman-halaman awal buku tersebut sang pemikir hebat itu banyak mengeluh tentang sulit mencari buku atau pustaka yang dapat mengantarkan ia pada sebuah konstruksi berpikir yang baik atau kritis-rasional agar mampu mengeluarkan Indonesia dari cengkeraman kolonialisme Belanda dan Fasisme Jepang.Agak merasa sedih ketika beliau bercerita berupaya menyelamatkan buku yang beliau baca “Das Kapital,karya besar filsuf Karl Marx dengan cara menenggelamkan buku tersebut kedalam air karena teror jepang,pada saat beliau berada di singapura.
Konklusi nya:Manakala saya dapat memiliki beberapa koleksi judul buku untuk dapat membacanya,memperkuat bangunan argumen dan epistemologi ditengah situasi bangsa yang sedang tidak baik-baik saja ini,saya pun dapat bersyukur.Setidaknya yang perlu saya waspadai adalah rayap dan mereka yang alasan meminjamnya dan tak mau mengembalikan,bukan lagi Jepang sebagaimana yang dialami oleh Pak.Tan Malaka itu.